Ibarat mencari pengantin untuk mantu, soal bakal calon presiden atau bakal calon wakil presiden ini kita terlalu ribut pada kepentingan mereka yang ingin menjadikannya. Kepentingan orang tuanya, kepentingan besannya. Padahal yang paling penting adalah capres-cawapresnya sendiri. Bagaimana keduanya mampu menjadi konfigurasi yang baik, diumpamakan pasangan yang akan bisa membangun keluarga dengan sakinah, mawaddah, warahmah dan tidak menjadi rumah tangga yang gagal.
Konstitusi menyebut capres-cawapres memang diusung oleh partai politik yang saat ini sibuk melakukan silaturahmi dalam berbagai bentuknya, dengan melihat integritas, kompetensi, wawasannya dan lain-lain, terutama untuk melanjutkan warisan pemerintahan Presiden Jokowi ke depan.
Tetapi yang terpenting adalah bagaimana sosok bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden ini bisa menjadi capres atau cawapres yang bisa mendatangkan manfaat bagi nusa, bangsa, dan -dalam istilah Bu Mega- mewujudkan “Indonesia Raya”. Karena itulah Ibu Mega dan PDI Perjuangan mengambil posisi “kerja sama” bukan dagang sapi”, sehingga figur-figur itu ke depannya akan menjadikan Indonesia lebih baik. Itu yang jauh lebih penting.
Selengkapnya di