Apa Kabar Indonesia Malam tvOneNews bersama Chacha Annissa, Ujang Komarudin dan Saleh Daulay
Dari enam kali Pemilu di era reformasi, PDI Perjuangan empat kali menang, tak lain karena rakyatlah yang menjadi ’owner’ PDI Perjuangan. Rakyat percaya betul, memberi mandat kepada PDI Perjuangan.
Apa Kabar Indonesia Malam TV One bersama Putri Viola, Syaiful Huda, dan Hasan Nasbi.
Pertalian pendukung pasangan calon 01 dan 03 justru terjadi intensif di tingkat bawah karena kerap mengalamin nasib yang sama seperti hilangnya baliho, atau karena dugaan ketidaknetralan oknum aparat. Kalau di elit masih berkonsentrasi terkait keinginan menang satu putaran, dan juga agar Pilpres 2024 menjadi hajatan rakyat, bukan hajatan elit. Siapapun yang menang satu putaran atau masuk di putaran kedua, rakyat sudah cerdas.
Dalam debat, adu argumentasi, adu kecerdasan, adu logika, juga adu kuat data merupakan modal dalam Debat Capres. Masing-masing berusaha untuk menang agar pendapatnya tak dipatahkan oleh lawan.
Di dalam kontestasi politik, kita selalu mengandalkan jajaran kader PDI Perjuangan untuk terus mendatangi rakyat, door to door, menyampaikan hal-hal faktual, dan menyampaikan narasi besar PDI Perjuangan untuk 2024-2029, termasuk mengkampanyekan Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Itulah kerja-kerja yang terus dilakukan, dan hal itu terorkestrasi dari tingkat pusat, daerah, kabupaten, kota, sampai tingkat desa.
Dalam pandangan Ganjar-Mahfud, Ibu Kota Negara (IKN) jelas dilanjutkan. Argumentasinya mengapa IKN harus diselesaikan? Demokrasi prosedural yang dimandatkan oleh rakyat pada 2019 adalah mewujudkan demokrasi substansial. Demokrasi substansial tujuannya adalah rakyat yang sejahtera. Rakyat sejahtera kuncinya hanya dua: pendapatan negara meningkat, pengeluaran rakyat menurun.
Pemilu 2024 itu harus berlangsung jujur dan terpercaya. Bahwa Muhaimin Iskandar menyatakan, “Kalau Amin tidak menang, Indonesia dalam bahaya,” sesungguhnya sedang mengingatkan kita, bahaya neo Orde Baru dan neo liberalisme.
Ketika Mahkamah Konstitusi mengambil materi baru di luar ketentuan pokok yang sedang diuji, PDI Perjuangan melihat bahwa Mahkamah telah melampaui kewenangannya.
Menurut kami, apa yang diputuskan MK tak otomatis menjadi legislasi. DPR bersama pemerintah harus melakukan revisi UU Pemilu dan memasukkan syarat usia yang diputuskan MK tadi. Sebelum UU Pemilu diubah, ketentuan KPU masih berlaku. Apakah itu otomatis berubah? PDI Perjuangan bersikap, kami melihat masih ada satu proses, KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu, membawa keputusan MK kepada DPR RI untuk perubahan UU No. 7/2017 Pemilu.
Kabar Petang TVOne: Mengukur Kelebihan RK dan Sandiaga Uno sebagai Cawapres Ganjar, Bu Mega Akan Mempertimbangkan Betul Siapa yang Paling Pas dan Cocok
Komunikasi dan artikulasi antar tokoh partai politik saat ini yang dinarasikan dalam figur Ridwan Kamil maupun Sandiaga Uno sebagai bacawapresnya Ganjar Pranowo sangat menarik dicermati, dan dipertimbangkan lebih dalam, terutama oleh partai-partai politik pengusung.
Apa Kabar Indonesia Malam TvOne bersama Putri Viola, Ferry Juliantono dan Hendri Satrio: Pendukung Pak Jokowi Sebagian Besar Mendukung Ganjar
Metode atau cara komunikasi politik Pak Jokowi harus dipahami dalam narasi yang selalu memberikan simbol-simbol. Pesan yang akan diberikan tak akan melukai satu dengan lainnya, karena pemerintahan ini kan masih 1,5 tahun. Filosofi Pak Jokowi sangat jelas.
“Lamun sira sekti, ojo mateni. Meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan.
Lamun siro banter, ojo ndhisiki. Meskipun kamu cepat, jangan selalu mendahului.
Lamun sira pinter ojo minteri. Meskipun kamu pintar, jangan sok pintar.”
Terlihat juga saat Pidato Kenegaraan 16 Agustus beliau menyampaikan bahwa seorang pemimpin harus bisa lari marathon, fisik dan psikisnya harus kuat. Ini karena pekerjaan seorang presiden ke depan perlu sosok yang laur biasa. Di sinilah sosok Pak Ganjar Pranowo terlihat simbolik pada sambutan-sambutan Pak Jokowi termasuk di Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Medan. Ingat video rambut putih berkerut, itu ada di Ganjar Pranowo.
Terkait video Mas Gibran dan Bobby mendukung Ganjar, clear dukungan politik Pak Jokowi dan keluarga kepada Ganjar Pranowo. Ini karena memang Pak Jokowi lahir dari partai-partai pengusung. Tak heran juga kalau secara survei, pendukung-pendukung Pak Jokowi lebih cenderung mendukung Pak Ganjar Pranowo daripada calon alin.
Semua jajaran kader di struktural, maupun kader yang mendapat penugasan di legislatif dan eksekutif memang mendapat instruksi untuk mensosialisasikan keputusan partai tentang pencalonan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Termasuk di antaranya mengenalkan Ganjar ke publik karena masih ada 15 persen warga yang belum kenal dan belum tahu Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Betul itu instruksi, mengenalkan Ganjar kepada masyarakat, bisa dengan pertemuan door to door, bagi kaos, stiker dan lain lain.
Apa yang sudah diputuskan oleh partai, mengikat kepada organisasi dan kader wajib melaksanakannya di lapangan, termasuk mas Wali Kota Gibran. Pak Jokowi dalam kapasitasnya sebagai presiden tentu tidak dalam kapasitasnya mensosialisasikan Ganjar Pranowo. Pak Jokowi cukup memberikan senyuman dan pelukan mesra kepada semua capres.
Dalam hal ini, yang dilakukan Gibran dan Bobby mensosialisaikan Ganjar sebagai bacapres PDI Perjuangan dengan mengenakan baju partai. Sebagai pribadi, mereka tidak kehilangan hak politiknya, dan itu dilakukan bukan dalam kapsitas sebagai kepala daerah, tapi dilakukan dalam kapasitas pribadi, juga pada hari Sabtu-Minggu. Tidak ada hal yang dilanggar dalam kapasitas pribadi, dan tak ada penyalahgunaan jabatan dalam melakukan sosialisasi, sebagaimana juga saat Gibran sebagai wali kota menemui Pak Prabowo sebagai menteri di Solo.
Kami menghargai setiap hasil survei yang muncul. Kami percaya yang bisa mengubah masyarakat yang dinamis adalah kerja dari relawan dan parpol yang bekerja. Waktu masih sangat panjang sampai 14 Februari 2024 nanti, karena rakyat belum tahu semua visi, misi, program, dan kebijakan bacapres yang ada. Kami percaya, program Ganjar Pranowo lebih membumi, merakyat, dengan realisasi konkret meneruskan fondasi yang diletakkan dari 10 tahun kepemimpinan Pak Jokowi.
PDI Perjuangan berprinsip pemerintahan Presiden Jokowi harus berakhir dengan baik hingga 2024, sesuai mandat rakyat. Kalau pemerintahan ini gagal, maka yang pertama kena “pengadilan rakyat” adalah PDI Perjuangan sebagai partai pengusung. Begitupula jika pemerintahan ini berhasil.