Pemilu 2024 itu harus berlangsung jujur dan terpercaya. Bahwa Muhaimin Iskandar menyatakan, “Kalau Amin tidak menang, Indonesia dalam bahaya,” sesungguhnya sedang mengingatkan kita, bahaya neo Orde Baru dan neo liberalisme.
Saya kenal betul Cak Imin sejak kuliah, ia memang ahli memilih kata-kata yang mengundang perhatian. Yang disampaikan itu sebenarnya bukan berbahaya kalau Amin tidak menang, tapi Pemilu akan berbahaya kalau Pemilu tidak ‘amin’, tidak jujur, dan tidak terpercaya. ‘Amin’ merujuk pada rasa aman, tenteram, bukan merujuk pada inisial pasangan capres-cawapres .
Saat ini suasana ‘Neo Orba’ terasa sekali, membelenggu demokrasi. Pernyataan ini merupakan semangat Cak Imin melanjutkan demokrasi dari ancaman yang nyata di depan. Kalau sampai pemilu yang tidak ‘amin’ terwujud, maka benar kita ada dalam bahaya.
Kami memakai ‘Indonesia Unggul’, karena ‘Indonesia Maju’ sudah dicapai Pak Joko Widodo yang juga kami dukung sebagai partai pengusung. Sekarang di akhir masa jabatannya, Pak Joko Widodo punya tugas besar mewujudkan Pemilu yang aman, tenteram, dan terpercaya terutama dengan tugasnya menjaga netralitas pemilu sebagai kepala negara. Jangan sampai demokrasi kita jadi mundur karena Pemilu 2024 tidak berjalan jujur di akhir tugas Pak Joko Widodo sebagai kepala negara.