Apa Kabar Indonesia Malam TvOne bersama Putri Viola, Ferry Juliantono dan Hendri Satrio: Pendukung Pak Jokowi Sebagian Besar Mendukung Ganjar
Metode atau cara komunikasi politik Pak Jokowi harus dipahami dalam narasi yang selalu memberikan simbol-simbol. Pesan yang akan diberikan tak akan melukai satu dengan lainnya, karena pemerintahan ini kan masih 1,5 tahun. Filosofi Pak Jokowi sangat jelas.
“Lamun sira sekti, ojo mateni. Meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan.
Lamun siro banter, ojo ndhisiki. Meskipun kamu cepat, jangan selalu mendahului.
Lamun sira pinter ojo minteri. Meskipun kamu pintar, jangan sok pintar.”
Terlihat juga saat Pidato Kenegaraan 16 Agustus beliau menyampaikan bahwa seorang pemimpin harus bisa lari marathon, fisik dan psikisnya harus kuat. Ini karena pekerjaan seorang presiden ke depan perlu sosok yang laur biasa. Di sinilah sosok Pak Ganjar Pranowo terlihat simbolik pada sambutan-sambutan Pak Jokowi termasuk di Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Medan. Ingat video rambut putih berkerut, itu ada di Ganjar Pranowo.
Terkait video Mas Gibran dan Bobby mendukung Ganjar, clear dukungan politik Pak Jokowi dan keluarga kepada Ganjar Pranowo. Ini karena memang Pak Jokowi lahir dari partai-partai pengusung. Tak heran juga kalau secara survei, pendukung-pendukung Pak Jokowi lebih cenderung mendukung Pak Ganjar Pranowo daripada calon alin.
Semua jajaran kader di struktural, maupun kader yang mendapat penugasan di legislatif dan eksekutif memang mendapat instruksi untuk mensosialisasikan keputusan partai tentang pencalonan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Termasuk di antaranya mengenalkan Ganjar ke publik karena masih ada 15 persen warga yang belum kenal dan belum tahu Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Betul itu instruksi, mengenalkan Ganjar kepada masyarakat, bisa dengan pertemuan door to door, bagi kaos, stiker dan lain lain.
Apa yang sudah diputuskan oleh partai, mengikat kepada organisasi dan kader wajib melaksanakannya di lapangan, termasuk mas Wali Kota Gibran. Pak Jokowi dalam kapasitasnya sebagai presiden tentu tidak dalam kapasitasnya mensosialisasikan Ganjar Pranowo. Pak Jokowi cukup memberikan senyuman dan pelukan mesra kepada semua capres.
Dalam hal ini, yang dilakukan Gibran dan Bobby mensosialisaikan Ganjar sebagai bacapres PDI Perjuangan dengan mengenakan baju partai. Sebagai pribadi, mereka tidak kehilangan hak politiknya, dan itu dilakukan bukan dalam kapsitas sebagai kepala daerah, tapi dilakukan dalam kapasitas pribadi, juga pada hari Sabtu-Minggu. Tidak ada hal yang dilanggar dalam kapasitas pribadi, dan tak ada penyalahgunaan jabatan dalam melakukan sosialisasi, sebagaimana juga saat Gibran sebagai wali kota menemui Pak Prabowo sebagai menteri di Solo.
Kami menghargai setiap hasil survei yang muncul. Kami percaya yang bisa mengubah masyarakat yang dinamis adalah kerja dari relawan dan parpol yang bekerja. Waktu masih sangat panjang sampai 14 Februari 2024 nanti, karena rakyat belum tahu semua visi, misi, program, dan kebijakan bacapres yang ada. Kami percaya, program Ganjar Pranowo lebih membumi, merakyat, dengan realisasi konkret meneruskan fondasi yang diletakkan dari 10 tahun kepemimpinan Pak Jokowi.