Dalam debat, adu argumentasi, adu kecerdasan, adu logika, juga adu kuat data merupakan modal dalam Debat Capres. Masing-masing berusaha untuk menang agar pendapatnya tak dipatahkan oleh lawan.
Ini beda dengan diskusi, kalau diskusi itu mencari mana pendapat yang paling baik dan paling benar. Tapi kalau dalam debat, bagaimana berusaha keras untuk mengalahkan lawan debat.
Dalam debat kemarin, data, pendapat, dan argumentasi Capres Ganjar Pranowo benar-benar digunakan untuk menyerang, tapi saya sepakat untuk tidak menggunakan serangan pribadi. Debat ketiga lalu masih dalam batas yang sangat terukur sebagai sebuah schooling politik.
Saya sepakat ada “corrective action” memperbaiki yang kurang, misal soal waktu pertanyaan dari panelis, tapi jangan menghilangkan perdebatan antar capres sebagai hal substansial.