“Saya sebagai kader PDI Perjuangan yang secara konsisten atas perintah Ibu Mega untuk mengawal jalannya pemerintahan Presiden Joko Widodo, sangat menyambut positif setiap argumen yang mengkritik setiap kebijakan yang diambil oleh presiden. Hal itu karena kita sebagai partai yang demokratis menyadari argumen penolakan itu selalu ada dasarnya, selalu ada faktanya, dan menawarkan cara pandang lain. Itu baik untuk perkembangan demokrasi ini.
Dalam kasus Rocky Gerung yang viral belakangan ini, jika penolakan terhadap kebijakan Presiden Jokowi dalam rangka pembangunan IKN Nusantara disampaikan dengan kalimat ‘Presiden Jokowi keliru atau langkah presiden salah karena kondisi fiskal dan lain-lain’ maka itu adalah argumen, dan negara harus hormati itu.
Namun demikian, kalau yang dikatakan Rocky bahwa Presiden Jokowi seorang ‘Bajingan yang Tolol’ itu bukan lagi argumen, melainkan sentimen. Rocky harus mampu buktikan yang dikatakannya adalah sebuah argumen, karena saya sangat kesulitan untuk tidak mengatakan apa yang dilontarkan Rocky adalah hinaan, berdasarkan kebencian dan sentiment.
Di semua negara demokratis di dunia, penghinaan semacam itu tidak pernah diperbolehkan. Saya tidak bisa membayangkan jika kalimat hinaan seperti yang disampaikan Rocky itu dibiarkan dan dianggap kritik atau argumen, maka generasi muda kita akan teredukasi dan menganggap biasa hinaan yang destruktif seperti itu. Padahal, bangsa Indonesia sangat perlu pendidikan moral dan etika, perlu menghormati orang lain.”
https://news.detik.com/berita/d-6852606/aria-bima-sentil-rocky-gerung-usai-diduga-hina-jokowi-itu-sentimen