Program Inspirasi Sahur Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan Episode 26: Pelajaran KH. Ahmad Dahlan Karya KRH. Hadjid | Dr. Sukidi
Pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan menekankan bahwa umat muslim harus mampu menangkap api Islam agar mampu mengatasi ketertinggalan terhadap bangsa Barat. Api Islam tersebut di antaranya, keadilan, kesetaraan, kemanusiaan, dan modernisme. Spirit kemanusiaan dengan berpihak kepada kaum miskin atau “wong cilik” menjadi ajaran utama yang selalu didengungkan oleh KH. Ahmad Dahlan.
Hal itu disampaikan oleh Cendekiawan Muhammadiyah, Sukidi dalam acara “Inspirasi Ramadan 2023” program sahur yang ditayangkangkan di akun Youtube BKN PDI Perjuangan pada Senin (17/4/2023). Dalam episode tersebut dibahas tentang ajaran KH. Ahmad Dahlan dalam buku 7 Falsafah Hidup dan 17 Kelompok Ayat Al-Quran yang ditulis oleh KRH. Hadjid.
“Ingat, suatu pelajaran yang selalu diulang-ulang oleh KH. Ahmad Dahlan, itu siapakah di antara kalian yang menjadi perusak atau pendusta agama? Kata KH. Ahmad Dahlan itu mereka yang menghardik anak yatim. Keberpihakan beliau kepada kaum miskin ini lah yang sampai beliau mendirikan rumah miskin, sekolah miskin. Jadi beliau menjiwai betul penderitaan rakyatnya. Hal itu karena Islam memiliki spirit pembebasan terhadap kaum lemah,” tutur Sukidi.
Sukidi menjelaskan, KH Ahmad Dahlan banyak terinspirasi dari para pembaharu Islam dunia, seperti Kyai Abduh, Rosyid Ridha, hingga Jamaduin Al Afghani. Salah satu pernyataan Syekh Jamaludin yang dianggap paling relevan saat ini ialah Sinar Islam yang tertutup oleh kaum muslimin. Hal itu yang menyebabkan umat Islam dianggap oleh pembaharu Islam saat itu tertinggal oleh bangsa-bangsa Barat.
“Pertanyaannya kenapa Islam tertinggal dan barat maju? Umat Islam yang tertinggal yang seringkali taklid buta, tidak beroirentasi kepada kemajuan, tertinggal dari segi pendidikan, dari segi kemajuan yang lain, itu yang memberikan inspirasi KH Dahlan untuk menggelorakan spirit pembaharuan Islam,” kata Sukidi.
Menurut Sukidi, dalam ajarannya, KH. Ahmad Dahlan menegaskan bahwa hidup manusia hanya sekali, dan itu adalah sebuah pertaruhan, apakah sesudah mati ia akan mendapatkan kebahagiaan (surga) atau kesengsaraan (neraka). Oleh karena itu, KH. Ahmad Dahlan mengajarkan bagaimana manusia dapat mengupayakan kesuksesan di dunia untuk mendapatkan kesuksesan di akhirat. Kesuksesan di dunia dapat diisi dengan kehidupan yang memberikan banyak manfaat kepada orang lain.
“Memaknai hidup oleh KH Ahmad Dahlan itu dengan bekerja, bekerja, dan bekerja. Maka, dapat kita pahami KH. Ahmad Dahlan dari karyanya. Karyanya dia dengan membangun Rumah Sakit, PKU, membangun pendidikan. Itu adalah suatu pertanda bahwa suatu karya di bidang pendidikan dan kemanusiaan itu menjadi manusia yang selalu memberikan manfaat kemanusiaan kepada sebanyak mungkin orang,” ujar Sukidi.
Selengkapnya di