Program Inspirasi Buka Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan Episode 13: Debt Collector | Gus Fuad Plered
Dalam kehidupan modern, urusan utang-piutang menjadi kompleks. Ada proses tagih-menagih yang alot, ada laba tertentu yang dicari bahkan ada juga debt collector yang dilibatkan. Tetapi, justru Gus Fuad Plered punya sudut pandang yang lain terkait utang-piutang ini. Ada sebuah rahasia hidup yang akan membuat hidup kita lebih bermakna dan lebih berkah.
“Berdoalah supaya kita itu bisa menjadi pemberi utang. Bukan menjadi orang yang berutang,” ungkap pemilik nama lengkap KH Muhammad Fuad Riyadi ini saat mengisi Inspirasi Ramadan 2023 BKN PDI Perjuangan di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2023).
Menurut Gus Fuad Plered, utang-piutang seharusnya lebih tepat dinaungi lembaga sosial, bukan lembaga perdagangan. Sebab, nilai utamanya adalah saling menolong sesama manusia. Inilah rahasia hidup yang sering diabaikan.
“Tuhan itu senantiasa menolong seseorang kalau seseorang tersebut sering menolong saudaranya sesama manusia. Di sinilah kunci hidup lebih berkah,” terangnya.
“Kalau kita ingin hidup berkah dan rezeki makin luas, maka ketika kita ada rezeki dan ada orang yang butuh pinjaman ke kita, kita bagilah rezeki dari Tuhan itu. Kalau ada teman butuh pinjam ya pinjami,” ucap Gus Fuad Plered.
Kiai yang juga Seniman asal Bantul, Yogyakarta itu menjelaskan, ada beberapa hukum dan ilmu dasar saat kita terlibat di dalam urusan pinjam-meminjam ini. Yaitu, pemberi utang motivasi utamanya ingin membantu orang yang membutuhkan. Sedangkan penerima utang harus segera membayar.
“Lebih baik kalau kita meminjami, boleh ditagih tapi jangan terlalu keras. Orang yang utang itu wajib harus membayar. Kalau tidak mau membayar ya nanti bayar di akhirat,” jelasnya.
“Kadang-kadang kan memberi utang itu kan motivasinya bukan menolong sesama tetapi mencari laba hingga akhirnya ada debt collector. Kita kembalikan saja ke hukum Indonesia yang berlaku,” tegas Pengasuh Ponpes Roudlotul Fatihah Bantul itu.
“Memberi utang itu nilainya lebih tinggi dari hadiah pemberian, karena dia diberikan kepada org yang membutuhkan. Kalau pemberian belum tentu orang membutuhkan. Saat uang yang kita pinjam belum kembali sesuai tenggat waktu maka ganjaran pahalanya luar biasa, hari per hari dihitung pahala shodaqoh sesuai nominal utang kita,” imbuhnya. (*)
Selengkapnya di