Pendapat Ustaz tentang Salat Kilat, Sah atau Tidak?

Program Inspirasi Buka BKN PDI Perjuangan Episode 6: Salat Kilat | KH. Taufik Damas

Umat muslim mempunyai kewajiban untuk menjalankan ibadah Sholat lima waktu. Dalam Islam telah diajarkan dan ditegaskan bahwa sholat harus dikerjakan dengan khusyuk dan tidak terburu-buru. Hal itu karena solat adalah proses interaksi manusia dengan Allah yang harus dihayati.

Pesan itu disampaikan oleh KH. Taufik Damas dalam serial ‘Lenong Menunggu Buka Puasa 2023’ yang ditayangkan oleh akun Youtube BKN PDI Perjuangan menjelang berbuka puasa, Selasa, (28/3/2023)

“Nabi pernah menyuruh orang untuk mengulangi kembali salatnya karena terburu-buru dan dianggap tidak sah,” tutur Taufik.

“Sholat untuk orang awam minimal harus terpenuhi syarat rukunnya, salah satunya ialah tuma’ninah. Tuma’ninah artinya harus tenang dan tidak boleh terburu-buru dan wajib dilakukan, jika itu sudah terpenuhi makah sholat akan khusyuk,” lanjut Taufik.

Taufik menjelaskan, sholat harus fokus dan tidak ada pikiran lain selain hanya menghadap Allah. Sesibuk apapun umat muslim, sholat harus tetap tuma’ninah, karena sholat itu tidak menyita waktu yang lama dibanding kegiatan sehari-hari yang umat lakukan.

“Ada waktunya kita menikmati kehidupan dan ada waktunya kita menghadap Allah, sehingga bacaan sholat harus tartil dan gerakan sholat juga harus dihayati. Insyaallah sholat akan khusyuk,” ujar Taufik

Ihwal tentang pentingnya khusyuk ketika salat, Taufik juga mengungkapkan bahwa sholat itu seperti sedang mengisi baterai ponsel. Dengan sholat, umat muslim sedang mengisi spiritualitas seseorang agar baik. Oleh karena itu, sholat juga harus khusyuk dan syaratnya harus tuma’ninah.

Taufik menambahkan, di dalam Al-Qur’an, diingatkan bahwa berbahaya bagi orang-orang yang dalam sholatnya lalai.

“Sholat yang lalai itu tidak berpengaruh bagi dirinya dan tidak bisa memperbaiki sifat-sifat buruk yang ada dalam dirinya karena Al-Quran juga sudah menjelaskan bahwa sholat yang dikerjakan dengan benar, akan mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar,” tegas Taufik.

Lebih lanjut, Taufik menjelaskan tentang pentingnya salat mengikuti aturan yang sudah ada, yaitu dengan menggunakan bahasa Arab mulai dari niat sampai tahiyat akhir. Sedangkan jika berdo’a diperbolehkan menggunakan bahasa Indonesia dan yang terpenting dimulai dengan kalimat yang memuji Allah.

Selengkapnya di

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *