Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima menyampaikan ketersediaan beras secara nasional aman hingga akhir tahun ini. Sebagaimana ketetapan pemerintah mewajibkan Bulog memiliki stok cadangan beras pemerintah antara 1 hingga 1,5 juta ton.
“Cadangan beras masih aman, 1,5 sampai 2 juta ton untuk seluruh gudang secara nasional, itu untuk cadangan pangan kita,” ungkap Aria Bima usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI meninjau Gudang Perum Bulog Cirebon, di Kecamatan Kedawung, Cirebon, Jawa Barat.
Adapun cadangan tersebut terdiri dari cadangan pangan dari pemerintah yang anggarannya dari Menteri Perdagangan, cadangan beras komersial dan beras bantuan pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Kendati stok aman, Aria Bima menilai penyaluran beras Bulog mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena kurangnya outlet penyaluran beras Bulog.
Politisi PDI-Perjuangan itu pun mendorong agar Bulog tidak hanya melalukan penyerapan, namun juga dibarengi penyaluran yang optimal.
“Nah ini yang harus dimengerti supaya perputaran beras ini jalan atau dicari orkestrasi lain di Badan Pangan Nasional. Bulog ini kan sekarang tidak jelas disuruh menyerap terus keluarnya kapan, kalau harus ke komersial persaingannya begitu ketat,” ujarnya.
Menurut Aria Bima, peran Bulog sebagai penyangga beras nasional dapat dipertegas kembali.
“Badan Pangan Nasional harus melihat secara komprehensif dalam rangka stabilisasi harga, distribusi pangan serta bagaimana peran bulog,” tandas legislator dapil Jawa Tengah V itu.