Istimewanya Nuzulul Qur’an

Program Inspirasi Buka BKN PDI Perjuangan Episode 17: Nuzulul Qur’an | Gus Fuad Plered.

Momen Nuzulul Qur’an pada tanggal 17 Ramadan menjadi peristiwa penting bagi umat Muslim karena pada malam ini Al-Qur’an pertama kali diturunkan secara keseluruhan kepada Nabi Muhammad SAW. Gus Fuad Plered menyadari keterkaitan erat antara Al-Qur’an dengan kehidupan manusia, yang dapat membentuk rancangan hidup manusia ke arah yang lebih baik.

Hal ini disampaikan oleh pemilik nama lengkap Muhammad Fuad Riyadi ini saat mengisi program Inspirasi Ramadan 2023 yang ditayangkan oleh akun Youtube BKN PDI Perjuangan menjelang berbuka puasa, Sabtu (8/4/2023).

“Rasulullah bersabda Mujizat terbesar-Ku kepada umat-Ku adalah Al-Qur’an,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatul Fatihah Bantul Yogyakarta ini.

Gus Fuad Plered menjelaskan, Nuzulul Qur’an di ambil dari kata Nazala Fi’il Madhi yang artinya “sudah turun”, peristiwa dimana kitab suci Al-Qur’an pertama kali diturunkan. Menurut kebanyakan Ulama terjadi pada tanggal 17 Ramadhan, namun ada juga yang berpendapat bahwa peristiwa tersebut jatuh pada tanggal 1 Ramadhan maupun 21 Ramadhan.

“Pada zaman Rasulullah, yang penting bukan soal tanggal berapa peristiwa tersebut diturunkan, namun memaknai dan mensyukuri turunnya Al-Qur’an. Secara umum menurut sejarah diyakini turun pada tanggal 17 Ramadhan tetapi apabila ada yang berpendapat Nuzulul Qur’an jatuh di tanggal yang berbeda juga tidak ada masalah, yang penting disyukuri,” jelas Gus Fuad.

Kiai yang juga sebagai pendidik aktif dari Yogyakarta ini juga menjelaskan, malam turunnya Al-Qur’an disebut malam Lailatul Qadar karena diberi perumpamaan oleh Allah yaitu malam yang lebih baik daripada 1000 bulan. Hal tersebut merupakan metafora yang menjelaskan betapa mulianya bulan tersebut.

“Pada malam bulan Ramadan atau malam Lailatul Qadar, Nabi Muhammad melakukan tafakur di Goa Hira dan pada malam itu beliau didatangi oleh Malaikat Jibril yang menurunkan wahyu dari Allah. Cerita tersebut juga sudah banyak dijelaskan oleh para Ustad,” tutur Gus.

Gus Fuad menjelaskan, apabila Al-Qur’an tidak diturunkan oleh Allah maka kita tidak dapat menikmati kehidupan kita hari ini, karena sesungguhnya makna dari Al-Qur’an yaitu perintah Allah kepada manusia untuk senantiasa belajar, menggali ilmu pengetahuan, dan mengembangkan riset. Terkadang setiap individu memiliki pemahaman tersendiri bahwa apa yang terjadi hari ini dalam kehidupan tidak ada kaitannya dengan Al-Qur’an, namun Gus Fuad tidak setuju dengan pemahaman tersebut.

“Rasulullah bersabda bahwa mujizat terbesar-Ku untuk umat-Ku ini adalah Al-Qur’an. Al-Qur’an itu yang menjadi sebab kita sekarang hidup senyaman ini dan itu tidak hanya dinikmati oleh orang Islam saja, melainkan orang non muslin seluruh dunia juga menikmati berkah dari Al-Qur’an ini,” terangnya.

“Al-Qur’an merupakan pedoman hidup, namun terkadang manusia suka membeda-bedakan antara ilmu agama dengan ilmu umum. Padahal sebenarnya semua ilmu itu dianjurkan oleh Tuhan untuk dipelajari dan salah satu cara mengamalkan Al-Qur’an adalah dengan mengembangkan ilmu dan teknologi,” ucap Gus.

Kiai kelahiran Wonokromo, Yogyakarta itu berpesan bahwa Al-Qur’an itu diturunkan oleh Allah melalui Rasulullah untuk tahapan kehidupan yang lebih baik kepada semua umat manusia dan semenjak adanya Al-Qur’an terdapat anjuran di dalam ayat Al-Qur’an itu sendiri yaitu Afalam Yasiru Fil Ardh untuk melakukan penelitian maupun riset mengenai warisan ilmu pengetahuan dari jaman Yunani Kuno maupun dari jaman Mesir Kuno agar dikembangan sedemikian rupa sehingga kehidupan yang kita nikmati saat ini jauh lebih baik.

Selengkapnya di

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *