Dialog di iNews: Gibran Berkelit, Bagai Kacang Lupa Kulit?

Analoginya begini. Sebagai seorang yang saat ini termasuk entrepreneur atau pengusaha sukses, misalnya Gibran Rakabuming punya karyawan yang kemudian pindah ke perusahaan lain dengan lini bisnisnya sama. Kalau karyawan itu pindah, tanpa memberitahu, kemudian masih merasa sebagai karyawan Gibran, tentu Gibran Rakabuming akan bertanya, maksudmu itu apa? Tidak pamit, tidak mengundurkan diri, tapi bekerja di kantor sebelah yang produknya sama. Dianggap tidak etis kalau karyawan pindah, tapi tidak memberitahu, itu konduitenya kurang bagus.

Continue reading “Dialog di iNews: Gibran Berkelit, Bagai Kacang Lupa Kulit?”

Menteri dan Aparat Negara Lain Harus Teladani Netralitas Presiden Jokowi

Segmen Dialog Apa Kabar Indonesia Malam TV One, 30 Oktober 2023

Saat ini muncul wacana publik adanya ketidaknetralan Pak Jokowi. Secara pribadi, sebagai Bapak, Jokowi memang sudah tidak netral, karena memberikan restu kepada Gibran sebagai cawapresnya Prabowo. Ini wajar karena ada relasi antara ayah dan anak. Tapi, dalam kapasitas Jokowi sebagai presiden, ia menunjukkan netralitasnya sebagai kepala negara.

Continue reading “Menteri dan Aparat Negara Lain Harus Teladani Netralitas Presiden Jokowi”

Sebagai Bapak, Jokowi Tidak Netral. Tapi Sebagai Presiden, Jokowi Harus Menunjukkan Keteladanannya

Talk Show Kompas Petang KompasTV: Sebagai Bapak, Jokowi Tidak Netral. Tapi Sebagai Presiden, Jokowi Harus Menunjukkan Keteladanannya

Makan siang bersama antara Presiden Jokowi dan ketiga bakal calon presiden menunjukkan keseriusan Presiden Jokowi menjaga situasi kondusif agar kontestasi Pilpres akan berlangsung dengan baik. Ini karena akhir-akhir ini berkembang persepsi seolah Presiden Jokowi ada pada posisi tidak netral. Sebagai bapak, posisi Jokowi jelas tidak netral karena puteranya ada sebagai cawapresnya Prabowo Subianto.

Continue reading “Sebagai Bapak, Jokowi Tidak Netral. Tapi Sebagai Presiden, Jokowi Harus Menunjukkan Keteladanannya”

Live KompasTV dan TVOne Setelah Keputusan MK: Kami Percaya Pak Jokowi dan Gibran Bersikap Bijak

Ketika Mahkamah Konstitusi mengambil materi baru di luar ketentuan pokok yang sedang diuji, PDI Perjuangan melihat bahwa Mahkamah telah melampaui kewenangannya.

Menurut kami, apa yang diputuskan MK tak otomatis menjadi legislasi. DPR bersama pemerintah harus melakukan revisi UU Pemilu dan memasukkan syarat usia yang diputuskan MK tadi. Sebelum UU Pemilu diubah, ketentuan KPU masih berlaku. Apakah itu otomatis berubah? PDI Perjuangan bersikap, kami melihat masih ada satu proses, KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu, membawa keputusan MK kepada DPR RI untuk perubahan UU No. 7/2017 Pemilu.

Continue reading “Live KompasTV dan TVOne Setelah Keputusan MK: Kami Percaya Pak Jokowi dan Gibran Bersikap Bijak”

Jangan Rusak Demokrasi Kita dengan Kepentingan Pragmatis Sempit!

Liputan 6 Talks SCTV bersama Djati Darma, Wihadi Wiyanto, Panel Barus, Akmad Khoirul Umam, dan Asrari Puadi: Jangan Rusak Demokrasi Kita dengan Kepentingan Pragmatis Sempit!

Terkait rumor bahwa Gibran Rakabuming Raka akan menjadi bacawapresnya Prabowo, PDI Perjuangan mempunyai tradisi dan aturan bahwa hal-hal yang menyangkut sistem meritokrasi menempatkan proses kesadaran ideologi sebagai petunjuk arah dalam mengambil pilihan jalan berpartai, termasuk dalam mengambil pilihan berbagai penugasan jabatan publik. Arah mewujudkan mandat itu, ideologinya sangat jelas digariskan, ini sangat penting untuk menghindari pikiran-pikiran yang sangat pragmatis.

Continue reading “Jangan Rusak Demokrasi Kita dengan Kepentingan Pragmatis Sempit!”

Ditawari Cawapres Prabowo, Gibran Tetap Setia ke PDI Perjuangan?

Kompas Petang Kompas TV bersama Feri Amsari dan Adi Prayitno: Ditawari Cawapres Prabowo, Gibran Tetap Setia ke PDI Perjuangan?

Kami masih mengamati terus dan melihat bahwa ada keajegan dalam setiap pencalonan presiden dan calon wakil presiden. Proses seperti ini adalah hal biasa dalam demokrasi pilpres, pileg, pilkada, yakni selalu terjadi adanya upaya saling membajak kader lain Tapi kami percaya, Mas Gibran dan Pak Jokowi sudah semakin mateng dan dewasa, sangat paham betul pada dinamika yang terjadi saat ini.

Continue reading “Ditawari Cawapres Prabowo, Gibran Tetap Setia ke PDI Perjuangan?”

Apa Kabar Indonesia Malam tvOneNews: PDI Perjuangan dan Nahdliyin Tak Terpisahkan dalam ‘Political Bounding’

Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan kekuatan nasionalis adalah pilar NKRI. Jangan sampai gara-gara politik elektoral, kita mencabik-cabik kekuatan nahdliyin. NU tak bisa dimarginalkan, nahdliyin harus ada di tengah dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa sekarang ini dan ke depan.

Continue reading “Apa Kabar Indonesia Malam tvOneNews: PDI Perjuangan dan Nahdliyin Tak Terpisahkan dalam ‘Political Bounding’”

PDI Perjuangan Tidak Mengecilkan NU Hanya dalam Politik Elektoral

Apa Kabar Indonesia Malam TVOne bersama Chacha Annissa, Andre Rosiade dan Ujang Komarudin: PDI Perjuangan Tidak Mengecilkan NU Hanya dalam Politik Elektoral

Cara pandang PDI Perjuangan melihat bahwa Nahdlatul Ulama tidak terlalu dikecilkan dalam politik elektoral, tapi lebih kepada politik kebangsaan. NKRI dan Pancasila ini tak akan tegak berdiri tanpa ada warga NU dan Muhammadiyah. Bahwa kami menghormati tokoh NU seperti Hasyim Muzadi, Jusuf Kalla, Ma’ruf Amin itu adalah sebagai penghormatan. Sekitar 80 persen pendukung PDI Perjuangan di Jawa Timur adalah kalangan nahdliyin. Atau 58 persen pendukung PDI Perjuangan dari kalangan NU secara nasional. Kami ini satu tarikan nafas yang tak bisa dipisahkan, antara PDI Perjuangan dan NU dengan petani, nelayan, kaum marhaen sebagai sesama wong cilik. Jadi, kalau kita berkalkulasi bukan sekadar membawa NU dalam politik elektoral tapi menempatkan NU dalam politik kebangsaan untuk NKRI.

Continue reading “PDI Perjuangan Tidak Mengecilkan NU Hanya dalam Politik Elektoral”

Dua Arah Kompas TV: Harus Ditegaskan, Presiden Jokowi Tak Terlibat dalam Penentuan Capres-Cawapres dan Kegiatan Politik Praktis Parpol

Program Talk Show Dua Arah Kompas TV bersama Liviana Cherlisa, Effendy Choirie, Andre Rosiade, Herzaky Mahendra Putra dan Feri Amsari

Sekarang ini seolah-olah berkembang persepsi publik bahwa navigasi menyangkut pertemuan, kerja sama, dukung-mendukung diarahkan ke Presiden Joko Widodo Padahal, perhitungan-perhitungan parpol itu didasarkan pada kalkulasi pileg dan pilpres yang semuanya diarahkan pada dampak elektoral masing-masing. Bisa keliru sendiri kalau seolah-olah diarahkan di belakangnya ada Pak Jokowi. Nanti kalau sudah keliru, jangan salahkan Pak Jokowi juga.

Continue reading “Dua Arah Kompas TV: Harus Ditegaskan, Presiden Jokowi Tak Terlibat dalam Penentuan Capres-Cawapres dan Kegiatan Politik Praktis Parpol”

Prime Time News Metro TV: Kami Percaya pada Feeling Bu Mega dalam Mengambil Keputusan Politik Penting

Prime Time News Metro TV bersama Ray Rangkuti dan Melchias Markus Mekeng: Kami Percaya pada Feeling Bu Mega dalam Mengambil Keputusan Politik Penting

Satu putaran pilpres dengan dua poros itu akan lebih efektif, baik secara politik, psikologis, sosiologis, waktu, maupun soal biaya. Hampir dua tahun energi bangsa habis terkuras soal urusan politik. Para pelaku ekonomi saat ini dalam posisi ‘wait and see’ menunggu kepastian politik agar roda ekonomi kembali berjalan. Namanya demokrasi dengan musyawarah mufakat, permufakatan di antara para tokoh politik untuk mengusung capres-cawapres itu semua bisa dibicarakan.

Continue reading “Prime Time News Metro TV: Kami Percaya pada Feeling Bu Mega dalam Mengambil Keputusan Politik Penting”