Liputan 6 Talks SCTV bersama Djati Darma, Wihadi Wiyanto, Panel Barus, Akmad Khoirul Umam, dan Asrari Puadi: Jangan Rusak Demokrasi Kita dengan Kepentingan Pragmatis Sempit!
Terkait rumor bahwa Gibran Rakabuming Raka akan menjadi bacawapresnya Prabowo, PDI Perjuangan mempunyai tradisi dan aturan bahwa hal-hal yang menyangkut sistem meritokrasi menempatkan proses kesadaran ideologi sebagai petunjuk arah dalam mengambil pilihan jalan berpartai, termasuk dalam mengambil pilihan berbagai penugasan jabatan publik. Arah mewujudkan mandat itu, ideologinya sangat jelas digariskan, ini sangat penting untuk menghindari pikiran-pikiran yang sangat pragmatis.
PDI Perjuangan ikut memberi sumbangan dalam proses membangun demokrasi prosedural yang sehat dengan jalan pemilu, kepartaian dan menghasilkan demokrasi yang substansial. Jangan sampai setiap momen pembangunan demokrasi yang sehat itu justru menghasilkan kerusakan sistem demokrasi yang kita bangun bersama-sama.
Sampai saat ini saya tidak yakin adanya kerusakan persepsi publik bahwa seolah-olah Mahkamah Konstitusi akan menghasilkan keputusan tendensius untuk mengegolkan Gibran sebagai cawapresnya Prabowo sebagai karena di-“drive” oleh Presiden Jokowi. Itu tuduhan yang sangat keji dan pembunuhan karakter terhadap Jokowi dan keluarga.
Kalau itu benar-benar terjadi, maka yang rugi adalah bangsa Indonesia. Bahkan Pak Jokowi dan Gibran tidak diuntungkan. Terjadi proses pendangkalan yang sangat pragmatis terhadap proses pembangunan demokrasi kita. Ini tak akan terjadi seharusnya dilakukan Pak Jokowi, yang sangat tahu tata krama politik yang 10 tahun ini membangun sistem demokrasi dengan betul-betul tidak menggunakan kekuasaan untuk mengintervensi kedaulatan rakyat.
Saya mengingat Gibran pada PIlkada 2020 mencalonkan diri sebagai walikota dengan pilihan jalan kepartaian, padahal bisa saja mengambil pilihan sebagai calon independen. Itu menunjukkan Gibran loyal pada partai. Tapi, kalau kemudian Gibran ada pilihan lain, partai tentu punya mekanisme lain terhadap kontraksi-kontraksi di luar agar tidak mengganggu internal partai jelang Pemilu 2024. Keputusan PDI Perjuangan sudah sangat gamblang tegas mendukung Ganjar Pranowo sebagai bacapres sebagaimana aspirasi Pak Jokowi juga.
Kami percaya tak ada satu figurpun yang bisa mereduksi prinsip “Tuanku adalah Rakyat”. Rakyat adalah pengambil keputusan tertinggi dalam mewujudkan pemerintahan ke depan. Jangan sampai kita setback dan menyebabkan kebangkrutan sistem demokrasi kita. Gibran adalah kader terbaik PDI Perjuangan yang saat ini sukses jadi wali kota, sebenarnya bisa jadi cawapres atau capres pada Pemilu 2029. Untuk saat ini memang aturannya belum memungkinkan. Tak masuk akal jika aturan konstitusi diubah hanya demi mendorong putera Pak Jokowi maju Pemilu 2024, itu sangat tidak masuk akal dan mendelegitimasi sosok Jokowi.
Selengkapnya di