Kompas Petang Kompas TV bersama Feri Amsari dan Adi Prayitno: Ditawari Cawapres Prabowo, Gibran Tetap Setia ke PDI Perjuangan?
Kami masih mengamati terus dan melihat bahwa ada keajegan dalam setiap pencalonan presiden dan calon wakil presiden. Proses seperti ini adalah hal biasa dalam demokrasi pilpres, pileg, pilkada, yakni selalu terjadi adanya upaya saling membajak kader lain Tapi kami percaya, Mas Gibran dan Pak Jokowi sudah semakin mateng dan dewasa, sangat paham betul pada dinamika yang terjadi saat ini.
Kami percaya, Mas Wali akan mengambil sikap sesuai pilihan sendiri, seperti saat ia mengambil jalan kepartaian saat mau ikut Pilkada 2020, meski ia bisa saja memilih jalur independen.
Saya melihat view jawaban Mas Gibran masih pada posisi yang loyal, seperti ayahnya, tak terusik dengan hiruk-pikuk yang ada, termasuk hiruk-pikuk Mahkamah Konstitusi. Karena itu kan bukan permohonan gugatan dari Mas Wali atau Pak Jokowi. Tuduhan yang saat ini beredar di media sosial menggambarkan demoralisasi MK terkait hubungan kekerabatan dengan Pak Jokowi, sangat keji.
PDI Perjuangan mempunyai cara dan mekanisme terkait pendisiplinan kader partai. Sampai hari ini kami melihat Gibran memulai karirnya dengan mengambil jalan pilihan melalui partai politik, jadi kami melihat Mas Wali akan loyal kepada partai.
Yang jelas, hari ini PDI Perjuangan fokus pada pemenangan kandidat calon presiden Ganjar Pranowo. PDI Perjuangan tak mau terganggu dengan dinamika dansa-dansi politik, kami fokus melakukan sosialisasi Ganjar Pranowo kepada publik.
Kami melihat sangat tendensius jika menganggap MK akan membuat keputusan seolah-olah sebagai bagian dari upaya Pak Jokowi menjadikan puteranya sebagai cawapres, karena Pak Jokowi sangat paham tata krama politik.
Selengkapnya di