Di tengah hiruk pikuk Kota Surakarta, berdiri sebuah ruang sunyi yang menyimpan napas kebijaksanaan.
Museum Radya Pustaka bukan sekadar bangunan tua, ia adalah cermin bangsa, tempat ingatan beristirahat dan ilmu pengetahuan dijaga agar tak hilang ditelan zaman.
Dari naskah kuno hingga jejak hubungan Solo dengan Napoleon Bonaparte, dari Ejaan Sriwedari hingga patung Ranggawarsita yang menatap masa depan, semua berpadu menjadi kisah tentang bagaimana literasi, kebudayaan, dan pengetahuan telah menuntun langkah bangsa ini sejak berabad-abad lalu.

