Saya sangat yakin pertemuan Gibran-Prabowo tak akan berbuntut panjang. Mas Wali memang dipanggil Sekjen PDI Perjuangan terkait kecenderungan interpretasi semua pihak seolah-olah Mas Wali memberikan dukungan Prabowo sebagai calon presiden, sementara Ketua Umum PDI Perjuangan sudah memutuskan mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang diusung PDI Perjuangan.
Terlihat saat itu, gestur dari Mas Wali saat diminta duduk di sebelah Prabowo hingga empat kali, toh akhirnya hanya pada posisi mengantarkan Prabowo bertemu Relawan Gibran, yang saat Pilkada 2020 memang Gerindra bekerjasama dengan PDI Perjuangan untuk mengusung Gibran sebagai Wali Kota Surakarta.
Kemarin yang datang itu memang Relawan Gibran dari Partai Gerindra. Memang ada kedekatan antara Prabowo dan Gibranm terkait relasi kuasa dengan Presiden Jokowi. Di sini, terlihat kesantunan Mas Wali untuk memfasilitasi pertemuan ini. Kalau nanti Mas Ganjar datang, tim relawan Gibran pasti akan datang lebih banyak.
Terkait dukungan pencapresan PDI Perjuangan harus sesuai ketentuan Ketua Umum, kader partai di tiga pilar partai, baik di struktural, eksekutif dan legislatif, apalagi mereka yang pernah diusung partai lewat rekomendasi Ketua Umum harus tegak lurus dan taat. Kalau tidak taat akan dipecat. Saya melihat ini tidak ada pada Mas Wali.
Kemarin itu relawannya datang ke Loji Gandrung. Relawan itu adalah tim suksesnya Mas Wali saat Pilkada 2020, tapi Mas Gibran tidak mendukung yang disampaikan oleh para relawan. Justru amat lucu kalau Gibran sebagai seorang kepala daerah tidak menyambut Prabowo yang juga Menteri Pertahanannya Pak Jokowi.
Saya melihat secara etika masih dalam batas wajar terkait relasi komunikasi politiknya Mas Wali memfasilitasi Prabowo masuk ke Loji Gandrung, karena ia tak mau terlibat dalam capres-mencapreskan Prabowo. Soal pertemuan dengan Sekjen, hanya bagaimana Mas Wali diberi pengertian untuk hati-hati memberi respon dalam situasi saat ini. Memang, sebagai pemimpin milenial, style Gibran beda dengan angkatan saya, tapi saya tahu pasti kedekatan Gibran dengan Bu Mega, pasti tegak lurus dengan keputusan partai.