Sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, menjadi narasumber dalam talk show Pesta Wirausaha Jateng-DIY Universitas Diponegoro dengan topik ‘Peran Legislatif dalam Mewujudkan Ekosistem Kewirausahaan’.
Pascapandemi, elit di Jakarta menguatkan akses permodalan pada pelaku UMKM. Kami siap menghubungkan komunitas seperti Tangan Di Atas (TDA) dengan bank mikro untuk mendapatkan akses permodalan.
Holdingisasi Ultra Mikro diharapkan bisa menyelesaikan persoalan menyangkut aspek permodalan bagi pelaku wirausaha UMKM.
Kami terus melakukan pengawasan terhadap UMKM, terutama rasio kredit UMKM terhadap kredit perbankan, menjadi KPI (imdikator kinerja utama) masing-masing kepala cabang bank pemerintah anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), khususnya anggota Holding Ultramikro.
Hal yang diapresiasi yakni kredit macet (non performing loan -NPL) di UMKM jauh lebih kecil daripada krecit macet pengusaha besar. Artinya, komitmen pengelolaan keuangan di UMKM sangat membanggakan.
Jadi yang diukur bukan benefit korporasi, tapi bagaimana bisa menjadi akselerator terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama porsi pemberian kredit pinjaman pada industri kecil dan menengah.
Kami akan terus memonitor jika ada pelaku UMKM kesulitan akses permodalan, karena 56 persen pertumbuhan ekonomi nasional kita ditopang pelaku UMKM, karena itu sektor ini jadi prioritas akses permodalan.
Komisi VI DPR RI siap membahas pembentukan RUU kewirausahaan agar wirausaha di Indonesia bertambah dan memastikan pendampingan terhadap wirausaha muda terus dilakukan oleh kementerian terkait.