Membangun Bangsa Dimulai dari Kematangan dan Kedewasaan Karakter Pemimpin

Political Show CNN Indonesia bersama Rivana Pratiwi, Jazilul Fawaid, dan Andre Rosiade.

Kandidat capres-cawapres itu harus memiliki ‘president atau vice president speech’, dengan narasi yang visioner dan menerjemahkan visi itu pada kebijakan, program, dan kegiatan riil untuk rakyat.

Yang muncul kemarin hanya gimik, seperti gaya orang mau melihat atau pelecehan sesuatu. Saya menyayangkan, sebenarnya Gibran yang asli tak seperti ini. Orang Solo itu sebenarnya santun, punya peradaban tinggi, menghormati sesama ciptaan Tuhan dan orang tua. Yang ditampilkan Gibran ini sangat tidak ‘Jokowi banget’, sangat Gibran yang lain, bukan sebagai pelanjut Jokowi. Penerus Nawacita ke-3 Jokowi ada pada Ganjar-Mahfud.

Kelebihan Jokowi itu ada pada kerendahhatiannya. Dimaki-maki diam, low profile, legowo. Justru yang seperti itu menarik sebagai seorang pemimpin. Membangun karakter bangsa itu dimulai dari karakter pemimpinnya. Bung Karno berkata, berdaulat dan berkepribadian dalam budaya, agar bangsa ini punya karakter dengan Pancasilanya.

Mohon maaf, yang ditampilkan Mas Wali Gibran dalam debat seperti tidak berkarakter dalam dirinya, jadi engagement yang muncul jadi negatif.

Namanya watuk (batuk) itu bisa disembuhkan, tapi watak atau karakter itu tidak bisa disembuhkan. Tugas pemimpin adalah membangun karakter bangsa ke depan, dimulai dari terbangunnya kematangan dan kedewasaan emosi dalam dirinya, karena nanti mesti menyelesaikan berbagai persoalan bangsa ke depan dengan bijaksana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *