Kompas Petang, KompasTV 10 Juni 2023 bersama Audrey Chandra, Andre Rosiade dan pengamat politik Adi Prayitno
Satu hal yang menarik dalam silaturahmi antar partai politik untuk mengusung kandidat presiden dan wakil presiden ini adalah pertemuan yang mengandung mufakat, bagaimana capres dan cawapres ke depan itu seperti apa. Pertemuan antar tokoh parpol dalam menyiapkan kandidat capres dan cawapres harus disikapi secara positif.
Pertemuan-pertemuan antar parpol itu lebih bicara bagaimana pasangan ini untuk membawa kemajuan Indonesia ke depan bagus atau tidak, bukan terkait siapa pengusungnya. Bukan politik dagang sapi. Semua adalah proses politik yang bagus mengambil cara pandang untuk kepentingan bangsa dan negara.
Kerja sama politik PDI Perjuangan dan partai-partai politik pengusung capres-cawapres itu lebih kepada substansi dasar, seperti bagaimana meneruskan keberlanjutan pembangunan Presiden Jokowi, NKRI Harga Mati, mengedepankan teknokrasi Indonesia Sentris, pembangunan IKN, Indonesia yang lebih Pancasilais dan toleransi di tengah meredupnya semangat kebhinekaan serta menguatnya radikalisme. Juga bagaimana membangun semangat keadilan sosial dalam pembangunan ekonomi, sehingga kita bisa naik kelas menjadi negara maju.
Konsepsi-konsepsi mendasasar ini jauh lebih penting, soal bagaimana pasangan capres-cawapres nanti akan dibicarakan oleh ketua umum partai beserta kandidatnya. Senmangatnya lebih mencari persamaan untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan soal dapatnya berapa menteri berapa menteri.