Solo – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. Aksi yang menimbulkan korban jiwa itu dikecam sejumlah pihak. Politikus PDI Perjuangan Aria Bima menyebut KKB sebagai kelompok teror barbaristik yang mengabaikan hukum perang.
“Peristiwa ini jelas sebagai bukti bahwa KKB bukan ancaman bersenjata biasa namun kelompok teror yang barbaristik,” tegas Aria Bima kepada wartawan usai menghadiri sebuah diskusi terbatas di Solo, Minggu (19/9/2021).
Aria Bima memaparkan dalam masa pandemi COVID-19 yang sangat merepotkan masyarakat global seperti saat ini, seluruh nakes menjadi ujung tombak penanggulangannya. Bahkan tak sedikit jumlah nakes yang telah gugur sebagai korban dalam melaksanakan tugas mulianya.
“Dalam kondisi normal saja sangat dikutuk menyerang nakes, apa lagi dalam kondisi ketika para nakes sedang berjuang keras menanggulangi pandemi. seperti saat ini. Aksi KKB yang sengaja membidik nakes sebagai sasaran penyerangan brutal harus dikutuk keras. KKB telah menginjak-injak nilai kemanusiaan yang paling asasi,” tegasnya.
Aria Bima lalu memberikan contoh keteladanan yang telah dilakukan Florence Nightingle, perawat yang menjadi relawan menolong korban dalam perang. Bahkan dalam peperangan sekalipun, pihak yang berseteru masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan menghormati nakes.
“Tindakan penyerangan nakes adalah tindakan teroristik yang bukan saja mengabaikan kemanusiaan tetapi juga hukum perang karena telah menyerang non-kombatan,” tegas Bima.
“Saatnya seluruh masyarakat Papua bekerjasama dengan Pemerintah RI untuk menanggulangi KKB. KKB bukan cuma musuh pemerintah, tetapi juga musuh masyarakat Papua,” lanjutnya.
Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, diserang KKB. Seorang perawat bernama Gabriela Meilan (22) tewas dalam peristiwa tersebut, sedangkan 9 nakes lainnya kini telah dievakuasi untuk mendapatkan perawatan.
sebagaimana ditayangkan di