Kamis – Sabtu, 4-6 Februari 2021, Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik di Jawa Tengah. Tim Kunspek Komisi VI DPR RI bertemu dengan Bupati Kabupaten Batang, Pejabat Eselon I Kementerian Perindustrian, Pejabat Eselon I BKPM, Direksi Kawasan Industri Wijayakusuma, Direksi PT Pembangunan Perumahan Persero, Direksi PT Perkebunan Nusantara III – Holding dan Direksi PTPN IX.
Pemerintah Indonesia membangun Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang dengan luas total 4.300 hektar. Kawasan industri modern ini dirancang dengan konsep smart and sustainable dan akan membuka era baru perkembangan perekonomian Indonesia. Karena Batang, di Jawa Tengah ini akan menjadi pusat manufaktur.
Kalau kita lihat kelebihan Kawasan Industri Terpadu Batang terintegrasi juga dengan tol Trans Jawa, kemudian nanti akan ada PLTU terbesar di Asia Tenggara dan juga Pertamina yang siap menyediakan fasilitas energi.
Batang punya persediaan lahan yang sangat cepat untuk dimanfaatkan. Batang bisa dijadikan Proyek Strategi Nasional atau PSN. Dengan cara PSN maka semua akan bisa mengikuti ketentuan yang lebih cepat, dengan strategi percepatan melalui keputusan atau regulasi PSN.
Jawa Tengah memberikan alternatif menyewa atau dijadikan intensif untuk sekian tahun bebas biaya sewa, baru kemudian membayar. Hal ini menarik konsumen raksasa produk baterai listrik, mengingat kita punya modal yang besar dari cadangan nikel yang luar biasa, nomor satu di dunia.
Jadi, semakin jelas bersama Jawa Tengah, Indonesia akan mewujudkan mimpi menjadi raksasa penghasil baterai listrik terbesar secara global. Digambarkan industri-industri lain juga sudah bersiap masuk ke Kawasan Industri Terpadu Batang. Kita harapkan di masa pandemi ini tidak menyurutkan investor lain yang mau masuk ke Indonesia.
Pembangunan Jawa Tengah adalah sebuah komitmen untuk negeri dan cara terbaik berkontribusi adalah menggerakkan aktivitas ekonomi dengan berinvestasi.