Pilihan Indonesia CNN Indonesia TV bersama Rivana Pratiwi, Hanta Yuda dan Hermawi Taslim.
Saat ini semua pasangan calon baik nomor 01, 02, 03 punya target menang satu putaran semua. Belum ada komitmen untuk target Pilpres dua putaran. Yang intensif berkomunikasi justru ada di akar rumput, terutama karena pendukung 01 dan 03 punya pengalaman yang sama satu sama lain. Balihonya dirusak, lalu muncul baliho tertentu tanpa diketahui, atau baliho yang hilang dibersihkan dalam sekejap, seperti kami alami di Klaten. Baliho yang kami pasang jam 1 dinihari di Juwiring, Klaten, pada jam 3 nya sudah hilang.
Kami sama-sama merasakan cenderung ada ketidaknetralan. Ada penekanan-penekanan di tingkat bawah. Yang terjadi di bawah mengalami ‘keterpepetan’ karena adanya Lembaga-lembaga survei membangun wacana publik pemilu satu putaran, sementara kita dipertontonkan debat capres yang tidak kompeten, lalu usaha pemaksaan satu putaran dengan membawa Pak Jokowinya,
Jangan sampai usaha-usaha pemaksaan satu putaran menjadikan Pemilu seolah-olah ini bukan hajatan rakyat, tapi hajatan elit. Apalagi yang dijual nama ‘Presiden Joko Widodo’, padahal yang bisa meneruskan program Presiden Joko Widodo ya partai pengusung Pak Jokowi.
Ini kan pemikiran yang seolah dipaksakan. Coba teman-teman lembaga survei duduk satu meja, mengevaluasi metodologi, pengambilan sampel, dan variable-variabel lain. Masuk akal tidak wacana satu putaran ini?
Kalau pun sekarang ada komunikasi antar elit, tapi lebih kepada saling bertanya atas ketidaknetralan yang sama-sama dialam. Ini karena baik 01 dan 03 kami ingin pemilu damai, adil, jujur, demokratis. Persoalannya bukan soal satu atau dua putaran, tapi menjaga netralitas aparat, yakni ASN, TNI, dan Polri dalam pelaksanaan Pemilu 2024.