Kompas Petang, KompasTV, Sabtu 1 Juli 2023 Bersama Audrey Chandra, Andre Rosiade, dan Djayadi Hanan:
Bakal Cawapres Belum Ditentukan, Koalisi Bisa Berubah?
Prinsip kegotongroyongan untuk menyelesaikan persoalan bangsa ke depan, PDI Perjuangan tidak mungkin maju sendiri dalam mengajukan pasangan capres-cawapres, sebagaimana disebut Ibu Ketua Umum Megawati Sukarnoputri, Mbak Puan Maharani dan Pak Sekjen Hasto Kristiyanto.
Mengenai muncul 10 nama yang sering disebut-sebut, itu adalah hasil musyawarah partai-partai pengusung bersama PDI Perjuangan. Selain pertimbangannya, nama-nama itu mampu menyelesaikan persoalan bangsa, dengan fondasi 10 tahun pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi yang diusung PDI Perjuangan.
Mandat yang diberikan PDI Perjuangan selama 10 tahun ini harus berkelanjutan termasuk oleh para cawapres dari Ganjar Pranowo nanti. Komunikasi politik terus berlangsung. Kami yakin betul kulitas Ganjar Pranowo akan mampu menembus aspek popularitas Ganjar yang saat ini baru 83 persen yang mengenal Ganjar. Dari 83 persen itu, baru 76 persen yang tahu Ganjar dicalonkan sebagai Presiden dari PDI Perjuangan. Kita akan kejar terus, agar apple to applenya Ganjar Pranowo seimbang dengan Prabowo. Waktunya masih ada untuk sosialisasi, baik mengenalkan sosok Ganjar maupun mengenalkannya sebagai calon presiden.
Kami berhitung juga soal cawapres, memang harus ada hal yang cukup menguatkan dari aspek elektoral dan popularitas. Survei-survei yang ada belum mencerminkan electoral para kandidat cawapres dengan intersection kandidat lainnya. Tapi, yang lebih penting, untuk membereskan masalah yang dihadapi 280 juta rakyat Indonesia, perlu kekompakan pasangan ini dalam menyatukan ide dan gagasannya. Bukan kepada kepentingan ‘mak comblang’-nya.
PDI Perjuangan akan membicarakan sosok cawapres bersama partai-partai pengusung lainnya. Prinsip kebersamaan dan kegotongroyongan di antara partai-partai pengusung akan dibahas bersama-sama sebagaimana munculnya cawapres Jusuf Kalla dan Maruf Amin, sebagai hasil negosiasi dan konsensus yang bisa diterima semua partai saat itu. Termasuk juga karena ini melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi, maka harus mengajak bicara Pak Jokowi sendiri.