Solo – Politisi senior PDIP, Aria Bima, mengutuk keras tindak kekerasan terhadap Ade Armando di tengah demo 11 April. Menurut Bima, tindak pemukulan yang dilakukan terhadap Ade Armando adalah barbarisme oleh para benalu demokrasi.
“Penganiayaan terhadap Ade Armando jelas tindakan barbarisme yang tidak layak,” tegas Aria Bima kepada wartawan di Solo, Senin (11/4/2022).
Aria Bima mengapresiasi aksi demonstrasi sebagai suara demokrasi yang menjadi cerminan suara rakyat yang harus didengarkan dan diperhatikan secara proporsional.
Namun tindak kekerasan massa di tengah aksi 11 April adalah tindakan anarkistis yang sangat tidak terpuji oleh benalu demokrasi.
“Tetapi tindakan anarki dengan main hakim sendiri, seperti (pemukulan) terhadap Ade Armando adalah benalu demokrasi,” tegasnya.
Demokrasi, lanjut Bima, selalu menyediakan ruang untuk beda pendapat sehingga tidak sama dengan kecurigaan dan kebencian yang potensial destruktif.
“Kritis dan kritik senantiasa dibutuhkan. Kekuasaan memang harus dikontrol. Namun demikian anarkis hanya akan menimbulkan kemuakan publik. Rivalitas politik tidak boleh menghalalkan kekerasan. Demokrasi dihargai namun kekerasan harus dipidana,” kata Aria Bima.
“Harus ditangkap dalang anarkis. Prihatin yang terjadi pada Ade Armando. Profesi sebagai pengamat dan pengkritik tentu ada yg tidak menyukainya. Situasi ini dimanfaatkan orang-orang yang tidak berhati nurani. Sungguh biadab,” lanjutnya.