Di hadapan puluhan anggota Orang Muda Katolik (OMK) dari Paroki Santo Aloysius Mojosongo, Solo, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah V Aria Bima mendorong agar OMK menjadi garda terdepan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Umat Katolik secara nasional maupun di paroki diharapkan menjadi bagian tak terpisahkan dari kelompok yang memberikan aspek penguatan integrasi bangsa, saling merajut, saling membangun, dan mengenal satu sama lain,” kata Aria Bima pada Sosialiasi Empat Pilar Kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, di Solo, 7 Mei 2021.
Aria Bima juga meminta agar OMK tidak membangun eksklusivitas, yang tidak jarang muncul dalam kelompok Katolik. Untuk itu, perlu dibangun kesadaran ber-Bhineka Tunggal Ika.
“Menghormati kebenaran di luar gereja akan mendorong umat Katolik secara sosial dekat dengan kelompok masyarakat,” tegasnya.
Sebagai bagian dari penguatan integrasi bangsa, Aria Bima menambahkan, gereja juga diminta untuk membuka sekat dengan kelompok-kelompok yang dianggap radikal.
“Gereja perlu prokatif bertemu dan mendekati kelompok-kelompok yang dianggap radikal ekstrem. Gereja dan OMK perlu membuka sekat-sekat ini. Kalau dengan Muhammadiyah dan kan NU sudah sering,” kata Aria Bima.
Pada kesempatan yang sama, Romo Martinus Winarto Pr, dari Paroki Santo Aloysius, Mojongso, Solo, mengungkapkan bahwa Gereja Katolik berperan sebagai bangsa Indonesia dan harus hidup sebagai bangsa Indonesia.
“Kita tidak hanya hidup untuk diri sendiri. Ada panggilan dalam berkehidupan bersama,” terangnya.
Salah seorang panitia yang juga staf BaleRakyat Aria Bima, Andreas Henny, menambahkan Bahwa sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini dihadiri 50 orang dari OMk Paroki Santo Aloysius Mojosongo Solo.
“Panitia sengaja mengundang muda-mudi gereja dalam acara ini karena kami beranggapan salah satu pilar utama pengamal dan pengawal Pancasila adalah dari pemuda-pemudi Katolik. Mudika Katolik harus menjadi garda terdepan mengamalkan dan membumikan Pancasila,” pungkas Andreas.