CNN Indonesia Newsroom bersama Rivanna Pratiwi dan Djayadi Hanan
Soal dikatakan peluang Ridwan Kamil dan Agus Yudhoyono tertutup sebagai cawapres Ganjar Pranowo lebih kepada hal normatif karena partainya merapat kepada Prabowo Subianto. Ini lebih kepada etika berorganisasi yang disampaikan Mbak Puan Maharani, bahwa figur yang dibidik parpol sebagai cawapres, tentu tak bisa lepas dari posisi partai politiknya sudah mengambil pilihan politik yang ada.
Sampai sekarang semua masih dinamis, floating. Partai Golkar pun masih ada kemungkinan merapat jika tidak mendapat posisi cawapres Prabowo Subianto.
Terkait nama Pak Mahfud MD, karena kompetensi personalnya sebagai figur yang bisa menjawab berbagai keresahan publik. Beliau juga dianggap ‘clean’ dan ‘clear’ terkait masalah korupsi. Ini sesuai harapan, agar Pemilu 2024 melahirkan sosok kepemimpinan yang mampu membawa Indonesia lebih maju, terutama dalam aspek pemberantasan korupsi.
Selain itu, setiap figur cawapres yang disebutkan Mbak Puan Maharani memiliki kekuatan elektoral yang dapat ikut memenangkan pemenangan pilpres bersama capres Ganjar Pranowo. PDI Perjuangan menempatkan Nahdlatul Ulama lebih daripada sekadar soal elektoral capres-cawapresnya. PDI Perjuangan dan NU menempati cluster yang sama antara wong cilik dan kalangan santri, terutama juga karena sebagian besar merupakan nelayan, buruh dan petani.
PDI Perjuangan dan NU juga sama-sama menempatkan NKRI dan Pancasila sebagai fondasi membangun tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, sejak era Bung Karno dan KH Hasyim Asyari dan berbagai peristiwa politik yang mengikutinya. PDI Perjuangan menempatkan NU dan Muhammadiyah tidak bisa sepragmatis soal politik elektoral. Narasi besarnya harus dikedepankan lebih atas dasar kompetensi, kapasitas yang tentu berpengaruh terhadap basis massa yang ada.