PDI Perjuangan Tidak Mengecilkan NU Hanya dalam Politik Elektoral

Apa Kabar Indonesia Malam TVOne bersama Chacha Annissa, Andre Rosiade dan Ujang Komarudin: PDI Perjuangan Tidak Mengecilkan NU Hanya dalam Politik Elektoral

Cara pandang PDI Perjuangan melihat bahwa Nahdlatul Ulama tidak terlalu dikecilkan dalam politik elektoral, tapi lebih kepada politik kebangsaan. NKRI dan Pancasila ini tak akan tegak berdiri tanpa ada warga NU dan Muhammadiyah. Bahwa kami menghormati tokoh NU seperti Hasyim Muzadi, Jusuf Kalla, Ma’ruf Amin itu adalah sebagai penghormatan. Sekitar 80 persen pendukung PDI Perjuangan di Jawa Timur adalah kalangan nahdliyin. Atau 58 persen pendukung PDI Perjuangan dari kalangan NU secara nasional. Kami ini satu tarikan nafas yang tak bisa dipisahkan, antara PDI Perjuangan dan NU dengan petani, nelayan, kaum marhaen sebagai sesama wong cilik. Jadi, kalau kita berkalkulasi bukan sekadar membawa NU dalam politik elektoral tapi menempatkan NU dalam politik kebangsaan untuk NKRI.

Soal sikap Pak Jokowi dalam Rakernas PDI Perjuangan kemarin, jelas bahwa PDI Perjuangan kan kader PDI Perjuangan, tidak mungkin mendukung Prabowo. Yang pertama kali mewacanakan Pak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden kan Pak Jokowi, karena beliau yakin akan kompetensinya. Pak Jokowi yakin dan mendukung Pak Ganjar, sehingga konsepsi kedaulatan pangan yang fondasinya diletakkan Pak Jokowi, akan dilanjutkan Pak Ganjar.

Sebagai presiden, Pak Jokowi bersikap netral, karena menempatkan posisinya sebagai pemimpin negara. Tapi, dalam kapasitas sebagai kader partai, Pak Jokowi tentu mendukung, memenangkan, dan yakin penerus dalam konsepsi ketahanan pangan adalah Pak Ganjar Pranowo. Tidak ada yang perlu dipertentangkan.

Selengkapnya di

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *